
SUARAPUBLIK.CO.ID – Bener Meriah | Aksi massa gabungan mahasiswa dan LSM [Lembaga Swadaya Masyarakat] melakukan orasi di depan Kantor DPRK Bener Meriah, Senin [11/04/2022].
Aksi massa mendesak pihak Legislatif dan Eksekutif untuk menyurati Menteri dan Presiden terkait, kebijakan dan wacana yang dianggap berpotensi menimbul kegaduhan pada masyarakat luas dikarenakan tidak Pro-Rakyat kecil.
Ketua LSM Garis Merah, Nasri Gayo sebagai kordinator aksi mengatakan dalam dalam Orasi Damai pada hari ini. Ada pun 5 tuntutan secara garis besar aksi massa aksi, diantaranya tolak kenaikan BBM dan tolak wacana penundaan Pemilu. Dan, massa Juga menolak wacana Presiden 3 periode, selesaikan masalah kelangkaan sola dan kelangkaan minyak goreng serta menolak kenaikan Pajak PPN 11 persen.

Aksi massa juga meminta anggota DPRK Bener Meriah mendesak pemerintah, khususnya Presiden Jokowi mundur dari jabatannya karena ada mosi tidak percaya pada pemerintah.
Koordinator Aksi Massa, Nasri Gayo menyayangkan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak Pro-Rakyat sehingga menuai gelombang protes di tengah masyarakat luas.
Nasri Gayo juga mengatakan dalam mediasi di Ruang Sidang kepada anggota DPRK Bener Meriah, “Bapak disini hadir atas nama Negara, bukan atas nama rakyat”, ujarnya.
Disamping itu Nasri Gayo mendesak pihak Eksekutif yaitu Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk hadir di Ruang Sidang DPRK Bener Meriah, hingga ia mendesak pihak Eksekutif untuk menyurati Menteri di Jakarta. [Wan Kurnia]
0 Komentar