SUARAPUBLIK.CO.ID – Banda Aceh | Sejumlah rekanan di lingkup Pemerintah Aceh merasa kecewa dengan tertutupnya akses publik di Kantor ULP Sekretariat Pemprov Aceh.
“Saya mendapat laporan di kantor ULP itu sangat tertutup. Hanya orang tertentu yang bisa masuk dan harus melewati screening ketat,” ungkap Anggota Komisi III DPR Aceh, Asrizal H. Asnawi, Minggu 3 Oktober 2021.
Diakui Asrizal, dirinya mendapat laporan tersebut dari sejumlah rekanan yang hendak berurusan dengan pihak ULP Aceh itu.
Bahkan, untuk masuk ke ruangan gedung ULP, tidak diperkenankan membawa telepon genggam dan harus dititip pada salah satu loker yang telah tersedia.
Kemudian, terdapat penjagaan dari aparat TNI/Polri yang membuat kesan horor bagi masyarakat yang akan mengurus proses lelang proyek pada gedung ULP Aceh itu.
“Kepala ULP Aceh jangan membuat kantor tersebut seperti Secret Service. Ini gedung publik, dibangun dengan uang rakyat dan harus melayani masyarakat yang memiliki urusan dengan pihak ULP,” tegas Asrizal.
Lain itu, dia menilai Kepala ULP Aceh terkenal sedang menutupi sesuatu rahasia, sehingga akses keluar-masuk gedung tersebut diperketat bagi pihak tertentu saja.
Terkait keberadaan pengamanan berlebih dari oknum aparat TNI/Polri, Asrizal mengaku heran, karena kondisi keamanan di Aceh saat ini cukup kondusif sehingga tidak diperlukan penjagaan ekstra.
“Saya kira kondisi keamanan kita sangat kondusif. Jika butuh penjagaan pihak ULP cukup menempatkan penjagaan dari Satpol PP Aceh saja,” ketus politisi PAN Aceh ini.
Karenanya, Asrizal berharap Kepala ULP Aceh bisa lebih terbuka dalam urusan pelelangan sejumlaha proyek Pemerintah Aceh dan tidak membatasi akses keluar-masuk pada gedung pelayanan itu.
“Ingat, itu kantor pemerintah yang sifatnya pelayanan sehingga harus terbuka dan mudah diakses publik, tidak boleh tertutup bahkan terkesan penuh rahasia dan misteri,” pungkasnya.
Anggota Fraksi PAN DPR Aceh ini mendorong tim Pansus DPRA terkait ULP untuk bisa mengurai apa yang terjadi di ULP Aceh, sehingga Kepala ULP membuat kantor tersebut tertutup untuk publik. [SP-19]
0 Komentar