
SUARAPUBLIK.CO.ID – Bener Meriah | Setelah satu minggu Tim dari Dinas kesehatan Kabupaten Bener Meriah melaksanakan Gebyar Vaksinasi Massal terhadap pelayan publik dan lansia. Pelaksanaan vaksinasi Sinovac di daerah ini, sebanyak 4.916 orang yang menerima vaksin tahap pertama. Bahkan, sejak bulan Februari 2021 lalu, jumlah penerima vaksinasi dosis I dan dosis II telah mencapai 12.945 orang. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah, Abdul Muis, Kamis [10/06/2021] di ruang kerjanya.
Menurut Abdul Muis, antusias masyarakat Bener Meriah yang divaksin Sinovac sangat tinggi bahkan dihari ke-5 gebyar vaksin massal kita sudah kehabisan vaksin. “Masih banyak para ASN juga belum divaksin terutama kalangan guru. Jadi kita masih banyak membutuhkan vaksin,” kata Abdul Muis.

Untuk kalangan ASN diperkirakan 50 persen yang baru divaksin Sinovac. “Kita disarankan mengisi aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik), beruntung aplikasi SMILE kita baik, persentase juga sudah cukup sudah lebih 100 persen dan surat susulan sudah kita buat”, kata Muis.
Ia berharap, masyarakat jangan ragu untuk divaksin sebab, fungsi vaksin itu adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak rentan diserang penyakit. “Seperti penyakit cacar juga divaksin, rubela juga divaksin jadi COVID-19 juga harus di vaksin, “ imbuh Muis.
Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Gazali S.KM., menjelaskan, kebutuhan setiap daerah terkait vaksinasi COVID-19 berdasarkan aplikasi SMILE. “Jadi mulai online, Provinsi, dan Kemenkes semua sudah tahu berapa ketersedian, berapa pemakaian dan berapa sisa di Kabupaten”, sebut Gazali.
Jadi, dengan aplikasi SMILE tersebut tidak pun diminta mereka sudah tahu Kabupaten ini membutuhkan berapa. Dan nantinya Kemenkes mendistribusikan ke provinsi, lalu provinsi mendistribusikan ke Kabupaten”, ungkap Gazali.
Untuk Bener Meriah sendiri, lanjut Gazali, ditentukan sesuai sasaran masing-masing Puskesmas. Dimana Bener Meriah ada 13 Puskesmas tambah 1 RSUD. Jadi, vaksin yang dibutuhkan sebanyak 910 viar. “Kita mengusulkan dosis kedua dan tambahan,“ terang Gazali. [Wan Kurnia]
0 Komentar