Home » Opini » Profesi Para Nabi: Peternak Domba dan Biri-biri di Aceh Tamiang

Profesi Para Nabi: Peternak Domba dan Biri-biri di Aceh Tamiang

04.14.2022
Share Berita

Teks Foto:
Asrizal H. Asnawi bersama Rahmat–peternak domba di Aceh Tamiang (Facebook:Asrizal H. Asnawi)

SUARAPUBLIK.CO.ID – Karang Baru | Anggota DPR Aceh Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Asrizal H. Asnawi, menulis tentang kisah inspiratif, dilaman sosial facebook miliknya.

Nukilan tersebut, dilihat SUARAPUBLIK.CO.ID, Jum’at dini hari, 15 April 2022. Lantas, bagaimana kisah yang dijabarkan Ketua DPD PAN Aceh Tamiang itu? Mari kita simak tulisan postingan Asrizal, berikut:

Peternak Domba dan Biri-biri

Tanpa sengaja saya mendapati pak Rahmat sedang memotong rumput di perkarangan belakang rumah saya yg terlihat semak.

Lalu saya bertanya untuk hewan apa ini pak, beliau menjawab kalo beliau berternak kambing sebanyak 30 ekor di belakang rumahnya.

Saya pikir beliau bercanda dengan menyebutkan jumlahnya, dan saya menawarkan diri untuk ikut ke rumah beliau.

Singkat cerita setelah selesai beliau mengarit rumput satu becak penuh, saya pun di ajaknya untuk melihat-lihat hewan ternaknya, tanpa basa basi saya pun ikut ke tempat beliau, yang kira-kira berjarak 1 kilo meter dari rumah saya di Desa Pahlawan Kec. Karang Baru, Aceh Tamiang.

Sungguh saya terkejut, ternyata apa yg beliau katakan semuanya benar, ada 30 ekor kambing terdiri dari biri-biri dan domba, dengan kandang seadanya namun cukup mumpuni utk menampung mungkin sampai 40 ekor.

Tanpa Bantuan Pemerintah

Saya bertanya, sejak kapan bapak memulai usaha ini dan berapa ekor awalnya, beliau menjawab, beliau mulai awal tahun 2020 dgn modal 3 ekor betina.

Sekarang kambing beliau sudah ada 30 ekor, sudah ada 12 yg di jual krn kebutuhan dan ada 4 ekor yg mati mendadak.
Lalu saya bertanya lagi, apa kambing ini bantuan pemerintah baik aspirasi atau reguler, beliau tegas menjawab, tidak ini semua modal saya, tutur pak rahmat.

Jujur harus saya akui, ada 7 kelompok kambing pernah saya bantu, yg terjadi malah ribut sesama kelompok dan kambing pun tak jelas rimbanya.

Dan yang lebih mengagetkan saya, ternyata beliau satu kampung asal dengan saya di Paya Tenggar, Kec Manyak Payed, Aceh Tamiang, dan beliau ternyata anak seorang Imam dusun pak imam Wasil, teman Almarhum ayah saya di Pandan Sari, yang kini telah mekar menjadi sebuah kampung.

Awalnya usaha ini sambilan beliau lakukan karena berkerja sebagai buruh konstruksi, namun sejak jumlah kambingnya terus bertambah, maka kerja sebagai buruh kontruksi sekarang yang jadi sambilan.

Saya hanya berkata ke beliau, memelihara domba adalah pekerjaan para nabi Allah, ini pekerjaan mulia, dan Insya Allah mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Asrizal H. Asnawi
Anggota DPRA.


Share Berita

POPULER

TERKAIT

Berita Terbaru

Penelitian Mahasiswa USU: Toleransi Beragama dalam Konteks Pancasila

Penelitian Mahasiswa USU: Toleransi Beragama dalam Konteks Pancasila

Teks Foto:ilustrasi SUARAPUBLIK.CO.ID – Opini | Toleransi merupakan kunci dari persatuan dari keberagaman umat beragama yang ada. Kebebasan memeluk agama yang dijamin oleh Negara Indonesia tidak berarti menutup diri dari agama lain di luar agama yang dianut. Kesadaran...

Urgensi Toleransi Beragama dalam Kehidupan Bermasyarakat

Urgensi Toleransi Beragama dalam Kehidupan Bermasyarakat

Teks Foto:ilustrasi SUARAPUBLIK.CO.ID – Opini | Sebagaimana kita ketahui, Indonesia merupakan negara dengan pluralisme agama, dimana tidak hanya satu agama saja yang diakui oleh negara, tetapi lebih dari satu agama, yakni agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha...

About the Author

Redaksi

Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *