SUARAPUBLIK.CO.ID – Langsa | Bekerja serabutan, menjadi buruh tani telah dilakoni Burhanuddin (43). Ibarat pameo lama, hidup pria paruh baya ini, kais pagi, makan petang.
Burhan, begitu dia akrab disapa adslah warga dusun Paya Tualang Gampong Buket Pala Kecamatan Peureulak, Aceh Timur. Himpitan ekonomi yang mendera, membuatnya tak miliki rumah layak huni.
Untuk berlindung dari sengatan mentari dan terpaan hujan. Burhan, mendirikan istana reot berukuran 4×6 meter, sebagai tempat tinggal bersama istri dan anaknya.
Prajurit Kodim 0104/Aceh Timur saat merobohkan rumah tidak layak huni milik Burhanuddin (43), warga Gampong Buket Pala, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Kamis (26/11/2020).
Rumah Burhan, hanya berdinding anyaman bambu–mirip lirik lagu Rumah Kita–milik group band lawas GoodBless. Berlantai tanah merah. Bagian atapnya bocor disana-sini sehingga tampak bintang dan bulan dikala malam hari.
Nestapa. Ya, ini adalah ungkapan dari mirisnya kehidupan Burhan. Buruh tani ini, hanya berpenghasilan Rp 30 ribu perhari, dari upah serabutan.
Uang itu, diperoleh Burhan dengan banting-tulang dan peras keringat. Tak ayal, meski belum menua. Burhan tampak lebih letih dari pria sebantarannya.
“Upah harian ini untuk belanja lauk-pauk dicukupi seadanya. Bersyukur aja. Bagi kami jelata, cukup tak cukup jalani aja,” ungkap Burhan, Kamis, 26 November 2020.
Ternyata, derita Burhan terpantau oleh Komando Distrik Militer (Kodim 0104) Aceh Timur melalui program Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu tahun 2020.
Mengetahui rumahnya akan direnovasi ‘pasukan loreng hijau’. Burhan, terperanjat. Hatinya bersuka-cita. Matanya mengganak sungai, tanda terharu campur bahagia.
Burhanuddin, rehat di gubuk belakang rumahnya yang sedang direnovasi Kodim 0104/Aceh Timur lewat Program Binter Terpadu 2020.
“Alhamdulillah. Ini sungguh diluar dugaan. Hanya Allah, yang mampu membalas kebaikan Pak Dandim dan anggotanya,” ujar Burhan lirih.
Sementara, Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol CZI Hasanul Arifin Siregar melalui Pasiter, Kapten Kav. Khairul Nizam menyebut, program Binter Terpadu 2020, merenovasi rumah Burhan hingga layak huni.
“Selama ini Pak Burhan, hidup di rumah tak layak huni. Kini, kita renovasi agar layak dan bisa bernaung bersama keluarganya,” tutur Khairul Nizam.
Dikatakan, proses pengerjaan perbaikan rumah Burhan diperkirakan berlangsung selama tiga pekan kedepan. Untuk sementara, Burhan dan keluarga menetap di gubuk belakang rumahnya. (SP-02).
0 Komentar