
SUARAPUBLIK.CO.ID – Bener Meriah | Sebanyak 30 Tenaga Kesehatan [Nakes] dari 13 Puskesmas serta instansi terkait dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan [Dinkes Kabupaten Bener Meriah] mengikuti Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan [PKP] pertama dan District Food Inspector [DFI] tahun 2021, bertempat di Hotel Parkside Gayo Takengon, Aceh Tengah. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Abdul Muis, S.E., M.T., Rabu [8/12/2021].
Dalam arahan sekaligus bimbingannya, Kadis Kesehatan menyampaikan, salah satu tujuan utama dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para nakes kita yang ada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, khususnya para petugas PKP dan DFI untuk lebih fokus dalam melaksanakan pengawasan pangan, apakah itu dari industri rumah tangga ataupun dari industri siap saji, kata Abdul Muis, S.E., M.T.
Lebih lanjut Abdul Muis, S.E., M.T., mengatakan bahwa Badan Kesehatan Dunia WHO [World Health Organization] sangat menekankan tentang tantangan dan peluang yang berkaitan dengan keamanan pangan. Untuk mencegah peningkatan penyakit akibat pangan, mari kita mengenal lebih jauh tentang apa itu keamanan pangan, ungkapnya.
“Kunci keamanan pangan itu terdiri dari, menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dari pangan yang sudah matang, harus memasak dengan benar, menjaga pangan pada suhu yang aman dan menggunakan air serta bahan baku yang aman,” ungkapnya.

Lebih jauh disampaikan oleh Abdul Muis, S.E., M.T., “Setiap kita harus mengetahui ciri-ciri pangan yang baik, terutama panganan dalam bentuk kemasan. Ada beberapa ciri pangan kemasan yang baik dan harus menjadi perhatian kita di antaranya, perhatikan kemasannya, kemasan harus dalam kondisi baik dan tidak rusak, penyok atau gembung, perhatikan tanggal kadaluarsa dan yang terpenting sudah memiliki izin edar. Kita juga harus mengetahui tentang kode-kode yang tertera pada kemasan, MD [pangan yang diproduksi dalam negeri], ML [pangan yang diimpor dari luar negeri], dan PRT [pangan yang diproduksi oleh rumah tanggga],” jelasnya.
Terakhir diharapkan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Abdul Muis, S.E., M.T., dilaksnakannya kegiatan ini akan semakin meningkatnya pengawasan yang ekstra agar dapat menciptakan makanan sehat dan bermutu sehingga makanan yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten Bener Meriah khususnya, akan bebas dari bahan berbahaya, tutupnya.
Sementara Ketua Panitia Hajjah, S.K.M., yang juga selaku Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, dalam laporannya menyampaikan, tujuan dilaksanakan kegiatan pelatihan ini adalah dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan mendapatkan informasi dan edukasi tentang keamanan pangan bagi pelaku usaha yang ada dalam Wilayah Kabupaten Bener Meriah, katanya.
Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan selama 3 [tiga] hari, Rabu-Jum’at [8 – 10 Desember 2021[ dengan narasumber, Apt. Drs. Yulius Sacramento Tarigan, Apt., Drs. Irwansyah dan Apt. Mandike Ginting, S.Si, M.Si. [Wan Kurnia]
0 Komentar