
SUARAPUBLIK.CO.ID – Bener Meriah | Tokoh muda Bener Meriah, Sadra Munawar angkat bicara dengan meminum Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah untuk segera melakukan rekonsiliasi. Hal ini ia sampaikan melalui pers rilisnya kepada SUARAPUBLIK.CO.ID Minggu [30/01/2022].
Sadra menjelaskan, sikap bupati dan wakil yang mendiamkan anggapan keretakan hubungan antara keduanya ditengah masyarakat Bener Meriah bukanlah sikap yang bijaksana.
“Opini yang berkembang ditengah masyarakat ada keretakan hubungan antara bupati dan wakil yang kemudian berujung aksi mendesak DPRK menggelar sidang paripurna pemberhentian bupati. ini bukan kata saya, tapi opini yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu, bukanlah sikap yang bijak jika bupati dan wakil mendiamkan masalah ini,” katanya.
Sadra melanjutkan, bupati dan wakil harusnya fokus menyelesaikan visi dan misi sampai akhir jabatan nanti.
“Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa desakan terhadap DPRK untuk melaksanakan sidang paripurna pemberhentian bupati adalah perwujudan dari konflik antara bupati dan wakil. Namun, akibat keduanya berdiam diri anggapan masyarakat aksi tersebut terjadi karena ada konflik,” katanya
“Oleh sebab itu, ada keharusan untuk segera melakukan rekonsiliasi. Untuk meluruskan masalah yang terjadi juga mengklarifikasi anggapan masyarakat saat ini,” tambahnya
Ia juga mengatakan jabatan bupati dan wakil hanya tersisa kurang dari 6 bulan, sudah saatnya bupati dan wakil bermusyawarah untuk upaya meninggalkan jabatan dengan terhormat bukan sebaliknya.
“Masyarakat sudah lelah dengan drama selama 5 tahun Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah periode 2017-2022. Sudah saatnya drama ini dihentikan [stop–red], kan sudah dipenghujung masa jabatan”, tutupnya. [Wan Kurnia]
0 Komentar