
SUARAPUBLIK.CO.ID, Bener Meriah | Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI) dr. Dante Saksono Harbuwono menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Dirjen Otda kemendagri, Plt. Dirjen P2P, Kepala pusat Data dan Informasi kemenkes RI, Para Pejabat dilingkungan P2P Kemenkes RI, para Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/Kota seluruh Indonesia serta pejabat terkait lainnya secara Daring, Senin, 15/2/2021.
Sementara dari Pemerintah Kabupaten Bener Meriah diwakili oleh Gazali, S.KM selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah langsung dari Media Centre daerah setempat.
Wamenkes RI dr. Dante Saksono Harbuwono dalam pemaparannya menyampaikan tentang Perkembangan Capaian Vaksinasi, Strategi Tunda/Batal Vaksin, Rencana Vaksinasi Tahap II dan Percepatan Pelacakan Kontak.
“Sekedar gambaran dimana kita telah mencapa sebanyak 1.000.000 Vakisinasi baik dari Vaksinasi pertama dan Vaksinasi Tahap II yang sekarang ini sudah mulai berjalan,” katanya.
Sambungnya, dengan akselerasi Vaksinasi ini dimana untuk tenaga kesehatan tahap pertama akan selesai pada akhir bulan Pebruari ini, mudah-mudahan lebih cepat 1,5 minggu dari jadwal yang telah ditetapkan, ungkap wamenkes.
Dalam Rakor tersebut Wamenkes RI juga menjelaskan tentang rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang membuka kesempatan banyak orang untuk divaksinasi, berdasarkan rekomendasi ITAGI per 11 Pebruari 2021 Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran bahwah orang dengan kondisi kelompok Komorbid, seperti Hipertensi dapat divaksin kecuali tekanan darahnya diatas 180/110 mmHg, kemudian Diabetes sepanjang belum ada komplikasi akut dan penyintas kankes. Kemudian penyintas Covid-19 dapat divaksinasi jika sudah dinyatakan sembuh lebih dari 3 (tiga) bulan dan ibu menyusui, sebanyak 86% batas atau tunda vaksin masih mungkin menerima vaksinasi dengan konfirmasi ulang, terang Wamenkes.
Papar Wamenkes, Indonesia akan segera memasuki Vaksinasi tahap II dimana petugas public dan lansia akan mendapatkan prioritas vaksinasi. Vaksinasi periode Januari – April 2021Petugas Kesehatan 1,46 juta yang tersebar di 34 Provinsi, Petugas Publik 16,9 juta, Lansia 21,5 juta kemudian April 2021 – Maret 2022 Masyarakat Rentan atau masyarkat yang berada didaerah dengan penularan resiko tinggi sebanyak 63,9 juta dan masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin sebanyak 77,7 juta, dengan catatab kata Wamen, umur 60 tahun keaatas bisa divaksinasi berdasarkan rekomendasi BPOM dan ITAGI, papar Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono.
Wamen juga memaparkan tentang calon penerima vaksin tahap II yaitu sebanyak 38.513.466 orang petugas publik dan lansia dengan rincian sebagai berikut: Lansia 21.553.115 orang, Pendidik, 5.057.582, Pedagang Pasar 4.014.232 orang, Tokoh Agama 69.814 orang, Wakil Rakyat 33.571 orang, Pejabat Negara 630 orang, Pegawai Pemerintah pusat dan Daerah ASN/Non ASN 2.778.246 orang, Keamanan (TNI, Polri, Satpol PP pusat dan daerah) 1.050.736 orang, Pelayan Publik (Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, Kepala dan Perangkat Desa) 2.609.370 orang, Transportasi Publik 1.247.116 orang, Atlet 1.203 orang, Wartawan dan Pekerja Media 5.000 orang dan Pariwisata (Petugas Pariwisata, Hotel dan Restoran) 92.851 orang, terangnya. [Wan Kurnia]
0 Komentar